Avatar fajar.triperdana
Contributor, Editor, Regional Coordinator, User Manager
November 30, 2018
Alih Kode? Campur Kode? Kenali Bahasamu! - The Story
pijakindonesia.jpg

Wahai para pencinta Bahasa di Jakarta,

Poliglot Indonesia Chapter Jakarta pada hari Minggu tanggal 21 Oktober 2018 telah mengadakan kegiatan Language Exchange Meetup mengenai Bahasa Indonesia yang baik dan benar, bekerja sama dengan seorang pegiat Bahasa Indonesia yang tersohor di dunia maya, Ivan Lanin. Di hadapan 65 orang peserta, Uda Ivan berbagi pendapat mengenai penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah tren ragam berbicara alih kode campur kode.

Dalam presentasinya, Uda Ivan Lanin menjelaskan mengenai pengertian alih kode dan campur kode, jenis alih kode (antarkalimat, intrakalimat, tag, dan intrakata), cara membedakan alih kode dan campur kode, serta alasan mengapa seseorang menggunakan alih kode dalam berbicara. Ia juga menunjukkan serba-serbi mengenai Bahasa Indonesia diantaranya adalah bahwa sembilan dari sepuluh kata dalam bahasa kita merupakan serapan dari bahasa asing. Indonesia lahir pada tanggal 2 Mei 1926 menurut M. Tabrani dan berkembang sejak 1945. Bahasa Indonesia telah mengalami empat kali perubahan ejaan (1901 berdasarkan ejaan Van Ophuijsen, 1947 berdasarkan ejaan Soewandi, 1972 berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan, dan 2015 berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Lebih lanjut lagi Uda Ivan mengungkapkan perbedaan maksud antara berbahasa Indonesia yang baik dan yang benar, dimana yang dimaksud dengan berbahasa Indonesia yang baik adalah sesuai konteks, jmerupakan pemahaman ragam dan berfungsi sebagai penyampaian pesan, sementara berbahasa Indonesia yang benar adalah sesuai aturan, merupakan pemahaman kaidah dan berfungsi sebagai pencerminan kecendekiaan. Lalu ia menerangkan mengenai ragam bahasa yang ada (baku, resmi, percakapan, santai, dan akrab), keterampilan berbahasa yang harus dikuasai (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), dan tataran keterampilan berbahasa (ejaan, kata, kalimat, paragraf, dan wacana).

Setelah pemaparan berakhir, terjadi tanya-jawab seru yang cukup panjang dengan para peserta. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebagian besar berkutat pada bagaimana membiasakan diri menghindari alih kode dan campur kode baik dalam berkomunikasi sehari-hari maupun dalam komunikasi profesional. Ada juga yang menanyakan apakah ada lembaga di Indonesia yang mengatur penggunaan Bahasa Indonesia, bagaimana menentukan padanan kata yang sesuai dari bahasa sumber ke Bahasa Indonesia, dan lain-lain.

Dari sesi tanya-jawab kita beralih ke sesi diskusi, dimana masing-masing meja bahasa diminta untuk membahas dan menentukan lima kosakata dalam bahasa masing-masing yang sulit untuk dipadankan ke dalam Bahasa Indonesia. Meja Mandarin dan Jepang memperkenalkan lima kategori kosakata yang tidak memiliki padanan dalam Bahasa Indonesia. Meja Arab mengungkapkan lima kata yang mengalami pergeseran makna ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Meja Korea memilih kata ogeulogeul (오글오글), bodeulbodeul (보들보들), haemeokda (해먹다), todaktodakhada (도닥도닥하다), dan saksin (삭신). Meja Rusia menjelaskan lima idiom: s lyohkim parom (с лёхким паром), blin (блин), na khaliyavu (на халияву), babiy leta (бабий лета), dan blyaha muha (бляха муха). Meja Jerman menyebutkan sturmfrei, schadenfreude, wanderlust, verschlimmbessern, torschlusspanik. Meja Belanda memberitahukan arti dari gezellig, afbellen, uitzieken, bouwvak, voorpret. Meja Prancis menerangkan arti dari si, déjà vu, à la carte, savoir faire, dan rsvp. Meja Italia menguraikan kata magari, spaghettata, abbiocco, culaccino, dan pantofolaio. Meja Spanyol mengemukakan maksud dari kata sobremesa, pueblear, empalagarse, friolero, dan desvelarse.

Terima kasih kepada Hoshino Tea Time yang telah menyediakan tempat kegiatan yang menyenangkan! Terima kasih juga kepada Uda Ivan Lanin yang sudah meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan dan keahlian beliau dalam Bahasa Indonesia kepada para peserta! Sampai jumpa lagi dalam kegiatan Poliglot Indonesia berikutnya! (Untuk foto-foto dokumentasi, silahkan beralih ke fanpage Facebook kami!)

About the author

Konten yang mungkin menarik untuk anda

Ketupat atau kupat adalah hidangan...

Akhir-akhir ini, Bahasa Indonesia...

Pernahkah kamu berpikir mengapa...

Keberagaman Suku Indonesia  (via: pelajaran.co.id)
Language is a vital element of human...
lobalisasi menjadi sebuah fenomena yang...
Polyglot Indonesia is present at the...

Banyak yang bermimpi untuk mampu...

You may not know this but every year...

¡Saludos a los entusiastas del...

Keberagaman Suku Indonesia  (via: pelajaran.co.id)
Language is a vital element of human...
lobalisasi menjadi sebuah fenomena yang...
Polyglot Indonesia is present at the...