Ketupat atau kupat adalah hidangan...

Dug!
Sesuatu sengaja dilemparkan ke pintu biru di sebuah gang sempit padat penduduk yang sebagiannya dihuni mahasiswa. Adalah Zaza, seorang gadis paruh baya berkulit sawo matang, seketika terbangun dengan rambut hitam teurai bebas-berantakan sembari bertanya dari mana suara gaduh itu berasal. Seolah tak acuh, ia pun berdiri dan melakukan aktifitas layaknya tak terjadi apapun.
Pagi itu, seperti pagi biasanya, sebelum pergi ke kampus, gadis yang diamanahi sebagai Regional Coordinator Polyglot Indonesia Bandung ini selalu menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu. Tak hanya perutnya saja yang ia manjakan, namun juga pengetahuannya. Dengan sigap, ia pun mulai meraih koran yang ada di lemarinya yang setiap pagi selalu disediakan oleh induk semangnya. Sekilas, tak ada yang nampak mencurigakan dari koran itu, namun setelah ia membuka halaman demi halaman, ternyata ia tersadar bahwa koran itu memberitakan satu hal yang sama!.
“Bagaimana ini bisa mungkin?”, tanyanya dengan wajah keheranan.
“Aku pasti sedang bermimpi!”, tegasnya. Lantas, ia lalu bangkit dan menghadapkan wajahnya ke cermin, namun semua tampak begitu nyata baginya. Ia pun pergi dan meraih tas hijaunya yang selalu ia gantung di balik pintu.
Krek, pintu terbuka. Plung! Plung! Plung!, sebuah kaleng terjatuh menggelinding berputar menuruni tiga anak tangga tepat di depan pintu biru. Kaget, ia pun langsung meraih dan membuka isi kaleng itu.
“Oh Mon Dieu!”, teriaknya.
Sontak, ia lalu mencari telepon genggamnya dan langsung menghubungi seluruh tim Polyglot Indonesia Bandung. Ia pun mengumpulkan semuanya dan menceritakan tentang isi kaleng itu kepada mereka.

mrsx.jpg, by febri.darusman
Alhasil, pada hari Minggu 13 September 2015, terkumpullah sekitar 26 Polyglot Indonesia Bandung bersama di satu tempat bernama Tong Tji Tea House Istana BEC. Mereka melakukan diskusi, permainan serta role-play presentation terkait dengan apa yang diminta oleh Mrs. X dalam surat itu.
- Tim English 1: Anto, Gita, Ujang, Ulum, Saepul
- Tim English 2: Mugi, Nur, Ida, Dio, Piwi, Azrina
- Tim Romance Languages: Zaza, Ebi, Harli, Ria, Tuti, Marta, Sapta, Tika, Fairuz
- Tim German: Azzam, Andini, Annisa, Amanda
- Tim Mandarin: Fei-fei, Melissa
- Peraih hadiah permainan: Tim German dan Tim Mandarin
- Peraih penghargaan: Fairuz (Anggota lama paling menginspirasi); Ulum (Anggota baru paling menginspirasi)
- Anggota paling senior: Harli dengan usia sekitar hampir 80 tahun yang biasanya selalu datang bersama sang istri, mereka berdua adalah opa dan oma bagi tim Polyglot Indonesia Bandung, pasangan paling menginspirasi.
Tak terasa, pertemuan pun usai, namun justru semuanya baru akan dimulai...
Satu persatu mulai bertanya, siapakah sebenarnya Mrs. X?
----BERSAMBUNG---
----
PI Bandung Group Disscussion: Polyglot Indonesia Bandung
Fan Page: Polyglot Indonesia
Twitter: @polyglotindo
Dokumentasi Lengkap: http://on.fb.me/1YDc6gT
Polyglot Indonesia? SPEAK UP!
About the author
After graduating from University of Gadjah Mada, majoring in French, Ebi took an internship position at the Western European Directorate, Ministry of Foreign Affaires of Republic of Indonesia. Ebi's broadcasting background has led him to become a runner-up of a famous Master of Ceremony competition in Bandung. He was formerly a student of RRI Produa Announcer School 96 FM Bandung and OZ Cool School Seven Wonders 103,1 FM Bandung. He also was formerly a journalist at Pewarta Yogya writing on international issues.